Rabu, 13 November 2013

Sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer, terlebih dahulu kita harus setting bios yang ada pada komputer agar CD instalasi yang ada pada CD ROOM bisa terdeteksi oleh sistem komputer. Ada beberapa cara melakukan instalasi komputer yakni: bisa menggunakan media CD ROOM atau bisa juga menggunakan flashdisk. Akan tetapi proses copy data pada saat instalasi lebih baik yang menggunakan CD ROOM sehingga tidak ada file yang coroupt. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tutorial cara-cara setting bios sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer:


1.                   Hidupkan komputer dengan menekan tombol power pada komputer, atau jika komputer sudah dalam keadaan hidup maka anda bisa restart komputer.
2.                   Setelah komputer menyala pertama kali, tekan tombol DELETE secara terus menerus untuk bisa meload tampilan bios komputer.
3.                   Setelah tampilan menu bios sudah muncul, maka kita pilih menu boot untuk memilih boot yang akan diprioritaskan
4.                   Kemudian pilih boot device priority lalu ENTER untuk memilih perangkat yang diprioritaskan.  
5.                   Jika menggunakan CD ROOM, maka pilih CD ROOM pada 1st Boot Device. 
6.                   Selanjutnya tekan F10 untuk menyimpan dan keluar, atau anda bisa mengikuti petunjuk yang ada bisa bawah atau samping menu bios.
7.                   Kemudian komputer akan retart dengan sendirinya.
Catatan:

·                     Usahakan CD Instalasi sudah berada pada CD ROOM
·                     Jika tida bisa menggunakan tombol DELETE untuk masuk ke menu bios, maka gunakan tombol yang lain: F2 atau ESC.
·                     Semoga artikel ini bisa membantu



Sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer, terlebih dahulu kita harus setting bios yang ada pada komputer agar CD instalasi yang ada pada CD ROOM bisa terdeteksi oleh sistem komputer. Ada beberapa cara melakukan instalasi komputer yakni: bisa menggunakan media CD ROOM atau bisa juga menggunakan flashdisk. Akan tetapi proses copy data pada saat instalasi lebih baik yang menggunakan CD ROOM sehingga tidak ada file yang coroupt. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tutorial cara-cara setting bios sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer:


1.                   Hidupkan komputer dengan menekan tombol power pada komputer, atau jika komputer sudah dalam keadaan hidup maka anda bisa restart komputer.
2.                   Setelah komputer menyala pertama kali, tekan tombol DELETE secara terus menerus untuk bisa meload tampilan bios komputer.
3.                   Setelah tampilan menu bios sudah muncul, maka kita pilih menu boot untuk memilih boot yang akan diprioritaskan
4.                   Kemudian pilih boot device priority lalu ENTER untuk memilih perangkat yang diprioritaskan.  
5.                   Jika menggunakan CD ROOM, maka pilih CD ROOM pada 1st Boot Device. 
6.                   Selanjutnya tekan F10 untuk menyimpan dan keluar, atau anda bisa mengikuti petunjuk yang ada bisa bawah atau samping menu bios.
7.                   Kemudian komputer akan retart dengan sendirinya.
Catatan:

·                     Usahakan CD Instalasi sudah berada pada CD ROOM
·                     Jika tida bisa menggunakan tombol DELETE untuk masuk ke menu bios, maka gunakan tombol yang lain: F2 atau ESC.
·                     Semoga artikel ini bisa membantu



Senin, 11 November 2013

Complementary metal oxide semiconductor (CMOS) adalah jenis chip semi-konduktor yang menyimpan data tanpa membutuhkan sumber daya eksternal. CMOS dalam sebuah komputer pribadi (PC), menangani petunjuk dasar komputer yang diperlukan untuk menginisialisasikomponen perangkat keras dan ketika boot up. Pengaturan ini dikenal sebagai pengaturan basic input output (BIOS), juga disebut sebagai pengaturan CMOS. CMOS mengontrol berbagai fungsi, termasuk Power On Self Test (POST).
Ketika power supply komputer disulut, CMOS menjalankan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan sistem berfungsi dengan benar. Salah satu pemeriksaan termasuk menghitung pemakaian random access memory (RAM). Karena delay boot time inilah, sehingga beberapa orang menonaktifkan fitur ini dalam pengaturan CMOS, memilih untuk quick boot. Jika menginstal RAM yang baru lebih baik jika fitur ini diaktifkan dulu sampai RAM telah diperiksa dengan baik barulah dinonaktifkan.
Setelah POST selesai, CMOS memeriksa pengaturan lainnya. Memeriksa format Hard disk dan konfigurasi Redundant Array of Independent Disk (RAID), preferensi boot, kehadiran peripheral, dan tweak overclocking. Banyak pengaturan dapat secara manual diubah konfigurasi CMOS untuk meningkatkan kinerja. Namun, perubahan ini hanya boleh dilakukan oleh pengguna berpengalaman. Mengubah pengaturan sembarangan dapat membuat sistem tidak stabil, menyebabkan crash, atau bahkan mencegah komputer untuk boot.
Konfigurasi CMOS dapat diakses selama tahap POST dari boot up, dengan menekan tombol tertentu sebelum sistem operasi menginisialisasi. Biasanya menggunakan kunci Del tetapi Motherboard lain mungkin lain juga yang digunakan. Ada juga pilihan untuk melindungi pengaturan CMOS dengan meminta password untuk mengubah pengaturan. Perubahan akan disimpan saat keluar dengan menekan tombol F10, kemudian komputer reboot untuk menggunakan pengaturan baru.
Kebanyakan motherboard memberikan manual daftar seluruh opsi-opsi yang tersedia dalam CMOS. Patut dicatat bahwa ini akan bervariasi sesuai dengan desain motherboard dan produsen BIOS. Dua produsen BIOS yang paling terkenal adalah Phoenix dan Award, sedangkan perusahaan seperti Dell dan Compaq memproduksi sendiri chip BIOS.

Jumat, 08 November 2013


Hardisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Untuk lebih jelasnya apa saja  komponen-Komponen Hardisk dan Fungsi Komponen tsb bisa kita lihat di bawah ini :
clip_image001
Chasis :
Seperti pada umumnya sebuah alat, chasis ini berfungsi sebagai Tempat / dudukan dimana semua bagian atau komponen dari sistem alat tersebut dirakit menjadi satu unit secara utuh.Begitu pula halnya dengan Chasis Harddisk Drive, bagian-bagian atau Parts Component nya dirakit secara utuh menjadi satu unit pada chasis ini dengan sistem yang sesuai dengan fungsi dari Harddisk tersebut.
clip_image002
Filter :
berfungsi menyaring udara dalam ruangan hard disk agar debu yang berterbangan tidak menggangu Platter.
clip_image003
Platter :
Piringan hard disk, bagian ini berbentuk piringan yang dilapisi magnetic sehingga mampu menyimpan data atau file yang terdri dari cylinder, sektor, track dan cluster.
clip_image004
Motor Drive :
Sebuah motor servo yang berfungsi mengerakan platter pada porosnya, motor inilah yang menentukan kecepatan peputaran piringan hard disk hingga mencapai beberapa rpm ( Rotasi Per Menit ).
clip_image005
clip_image006
Read Write Head :
Sebuah mekanisme yang bertugas membaca dan menulis data dari atau ke piringan hard disk yang merubah sinyal magnetic yang ada pada platter menjadi sinyal digit atau sebaliknya.
Acces Arm :
Adalah sebuah tungkai yang memegang head.Tungkai ini yang menggerakan head ke seluruh permukaan platter.
Aktuator :
Di dalam hard disk terdapat magnet, ini terdiri dari magnet alam ( Magnet Permanen ) dan magnet buatan ( terjadi adanya arus listrik ), magnet ini yang mengatur kecepatan pergerakan head saat membaca maupun menulis.
clip_image007
Controller Head :
Suatu alat yang umumnya sebuah pengontrol yang dapat mengendalikan head agar dapat menulis dan membaca dan ini memperkuat sinyal yang diberikan head maupun yang diterima oleh head.
Board :
Sirkuit elektronik yang mengontrol kinerja daripada hard disk, serta mendeteksi seluruh konfigurasi yang ada pada hard disk untuk menentukan kapasitas hard disk tersebut maupun yang mengatur lalu lintas keluar masuknya informasi / data yang diterima dari atau yang diberikan ke Mother Board.
clip_image008
Bios berfungsi untuk menyimpan konfigurasi dasar dari para meter hard disk seperti : kapasitas, speed ( dalam satuan rpm), landing Zone, jumlah sector,jumlah cylinder.
Disk controller
berfungsi mengontrol tiap-tiap elemen-elemen yang terdapat di dalam hard disk, dan juga sebagai bridge atau penghubung antara suatu elemen dengan elemen yang lain yang terdapat di dalam hard disk, serta mengatur lalu-lintas data atau program mulai dari hard disk sampai ke i/o peripheral atau sebaliknya.
Cache buffer :
berfungsi sebagai media penyimpanan sementara untuk data atau program yang akan atau telah diproses oleh hardisk controller.
Preamp head :
berfungsi untuk memperkuat sinyal konversi yang dihasilkan oleh head pada saat membaca dan menulis pemukaan platter.
Spindle Motor Controller :
berfungsi mengontrol speed atau jumlah putaran dari spindle motor ( dalam satuan rpm = rotation per minutes ), speed yang baik dari putaran spindle motor akan membuat head mengambang diatas permukaan platter, sehingga head tidak akan menggores platter pada saat sedang membaca atau menulis platter.
clip_image009
Servo Motor controller :
berfungsi mengontrol posisi peletakan head kepermukaan platter pada saat baca tulis data atau program,termasuk juga landing zone.
I/O Controller :
berfungsi mengontrol semua instruksi yang akan dikirim atau diterima oleh harddisk controller, apakah instruksi tersebut dapat langsung diproses, dibatalkan atau menunggu giliran sampai instruksi yang sebelumnya telah selesai diproses.

Minggu, 27 Oktober 2013

 
Copyright © 2014 Bima Satria N All Right Reserved
Designed by OddThemes - Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger